Pernahkah kamu merasa betapa
pentingnya secarik kertas kecil yang dapat menempel di tengah buku
bacaan; Tidak mudah hilang, awet dan lekat selamanya. Ia tidak saja
sebagai pembatas tapi juga sebagai ruang untuk menampung tambahan catatan kecil
yang tidak perlu mengotori halaman buku kita. Mungkin kamu
bukan orang yang suka “penanda”, “pembatas”, “pengingat”, “pengatur”, atau
“penyontek”. Bahkan dengan banyaknya buku materi kuliah/thesis, masih
belum mengaku juga? Katakanlah kamu adalah orang dengan bakat sudah
“terorganisir”. Tapi, setidaknya pasti kamu sudah pernah melihat
orang lain menggunakan “note tempel” ini di buku-buku bahkan menempelnya di
pinggir layar komputer mereka, di pintu kulkas, di pintu masuk ruangan, dan
bisa di mana saja di sekitar perkantoran. Kalau kamu browsing
internet, kamu bisa lihat lebih banyak lagi tempat-tempat unik orang
memanfaatkan benda satu ini. Meskipun, he he he, tidak semua dari mereka
tahu apa sebenarnya nama panggilan “si kertas kecil bermanfaat yang penting dan
bisa mendadak penting bangeeet kalo tiba-tiba pindah tempat sendirian”
ini. (Apa lah arti sebuah nama, kalo kamu bisa
membelinya di toko swalayan.)
Here we go. Namanya
Post-it Note, sama dengan nama merek pertama yang membuat dan memasarkan produk ini
yaitu merek dagang perusahaan 3M dari Amerika. Produk ini
dianggap sebagai salah satu penemun penting untuk kebutuhan sehari-hari umat
manusia. Beberapa tulisan, yang saya tidak tahu siapa sebenarnya penulis
aslinya, mensejajarkannya dengan penemuan teknologi seperti oven
microwave, sinar X, Viagra, dan Ice cream cone. Itu yang dikatakan
nara sumber terdekat tulisan ini; karena nara sumber terjauh (penulis aslinya)
tidak saya ketahui.
Photo Steve Jobs kreasi fans Apple menggunakan 4.001 Post-it Note |
Menurut saya, Post-it note adalah “serendipity”, artinya ketidaksengajaan yang menyenangkan. Asal usul benda ini karena ketidaksengajaan penciptanya. Ia dibuat tanpa sengaja dan menjadi produk dengan fungsi yang tanpa sengaja pula. Berawal dari fungsi yang sederhana yaitu sebagai “pembatas” dan “penanda”, sekarang orang dapat menggunakannya sebagai media yang “gaya” untuk mengekspresikan ide-ide kreatif mereka. Post-it project bisa berupa coret-coret puisi, vignette, kartun, komik, scrapbooking; dan bisa menjadi semacam surat pendek buat orang terdekat; coba saja. Sepertinya lucu juga untuk storyboard buat yang bermimpi jadi penulis skenario film. Orang yang “tidak lucu” bisa memanfaatkannya untuk buku lagi buku lagi; catatan dan contekan di bulletin board masa kuliah lagi kuliah lagi. Intinya, untuk sebuah ide, Post-it posted it. Artinya, Post-it mendatangkan ide bagi umat manusia. Misalnya, kemarin ia menginspirasi orang membuat karya seni instalasi berbahan post-it. Hari ini ia menginspirasi saya dalam hal photography. Besok mungkin ia menginspirasi orang lain lagi untuk project yang lebih fungsional. Kelihatannya secara tidak “tidaksengaja” Post-it disasar untuk orang yang ingin mewujudkan ide-idenya, sesuai dengan slogannya ”Post-it Notes, produk menangkap dan meng-organisasi ide-ide.”
Mau tahu cerita selanjutnya dari mana ide “mengorganisasi ide-ide” ini berasal ? Munculnya Post-it Note berawal dari seorang ilmuwan senior di laboratorium penelitian perusahaan 3M yang menemukan bahan adhesive unik pada tahun 1968. Produk lem ciptaannya ini adalah perekat kuat tetapi tidak sampai membuatnya melekat kuat pada barang yang ditempel sehingga barang bisa digunakan berulang kali pada posisi yang berbeda-beda. Sebenarnya Spencer tidak tahu akan digunakan sebagai apa produknya itu. Tapi jelas ia menginginkan lem itu untuk barang yang tidak biasa dan bermaksud memasarkan lem itu dalam bentuk semprotan. Dia juga berpikir tentang sesuatu yang dapat ditempelkan di dan dilepaskan dengan mudah dari bulletin board. Spencer bercerita tentang ide itu kepada orang lain untuk mencari tahu kegunanya. Dia juga telah mencoba memberikan presentasi secara formal dan informal, namun sampai tahun kelima produknya tidak juga mendapatkan perhatian.
Spencer Silver, penemu lem adhesive untuk Post-it Note |
Pada suatu hari Minggu di Tahun 1973, Arthur Fry, seorang peneliti pengembangan produk baru perusahaan 3M, yang seringkali kehilangan kertas penanda yang diselipkannya di dalam buku saat menyanyikan lagu-lagu rohani di gereja, menyadari bahwa lem yang bisa dipakai berulangkali ciptaan Spencer ini dapat digunakan untuk menahan kertas penanda (bookmark) di tempatnya dan tidak merusak ketika dilepaskan. Kemudian Fry menyampaikan idenya dan mulai bereksperimen.
Sebuah sumber lain menuliskan: Ketika tahun 1973, setelah produk lem itu digunakan sebagi perekat stiker, ada rekannya di perusahaan yang sama, Geoff Nicholson, yang mempromosikan penggunaan stiker baru itu untuk dipasang di papan pengumuman.
Arthur Fry dengn post-it Note |
Sebuah sumber lain menuliskan: Ketika tahun 1973, setelah produk lem itu digunakan sebagi perekat stiker, ada rekannya di perusahaan yang sama, Geoff Nicholson, yang mempromosikan penggunaan stiker baru itu untuk dipasang di papan pengumuman.
Geoff Nicholson, pemasar Post-it Note |
Cerita berlanjut, setelah pengembangan
produk selama bertahun-tahun termasuk memberikan sampelnya di daerah Boise,
Idaho, akhirnya produk “yang membuat catatan mudah ditempel, mudah diingat dan
mudah dilepas” ini diuji-coba kepada konsumen. Hasilnya sejumlah 90
persen konsumen yang mencoba menyatakan akan memakai produk. Dan
sejak tahun 1980 Post-it, yang kemudian menjadi produk andalan perusahaan 3M,
telah digunakan di seluruh dunia untuk keperluan kantor, sekolah, lab, perpustakaan dan rumah tangga. Silver dan Fry memenangkan penghargaan tertinggi untuk bidang penelitian. Silver bahkan dinobatkan sebagai salah satu dari 20 penemu US paten paling terkemuka.
Berkat kepopulerannya, Post-it Note menjadi feature dalam beberapa film sepanjang masa. Produk serupa Post-it Note itu kini bermunculan dari merek-merek lain yang membuatnya dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan penambahan fungsi lain. Kini dunia mengetahui adanya “kertas catatan tempel” yang terkenal itu, tidak peduli kalian mengetahui namanya atau tidak. Demikian, teman-teman. SLOL.
(Tulisan ini dipersembahkan kepada teman-teman kuliah dan teman-teman kantor yang belum mengetahui namanya)
Berkat kepopulerannya, Post-it Note menjadi feature dalam beberapa film sepanjang masa. Produk serupa Post-it Note itu kini bermunculan dari merek-merek lain yang membuatnya dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan penambahan fungsi lain. Kini dunia mengetahui adanya “kertas catatan tempel” yang terkenal itu, tidak peduli kalian mengetahui namanya atau tidak. Demikian, teman-teman. SLOL.
(Tulisan ini dipersembahkan kepada teman-teman kuliah dan teman-teman kantor yang belum mengetahui namanya)
No comments:
Post a Comment