keunggulan Bersaing Nilai Value



 

Latar Belakang Masalah.
Pertumbuhan yang sangat pesat di industri jasa makanan, khususnya restoran cepat saji (McDonald’s, Texas Fried Chicken, Kentucky Fried Chiken, Pizza Hut, dan lain-lain), yang bukan hanya di kota-kota besar tetapi juga di kota-kota kecil, menyebabkan hampir semua usaha yang bergerak di bidang makanan terutama yang cepat saji menjadi sadar akan posisi persaingan industri.   Hal tersebut setidaknya memaksa para pebisnis makanan harus mempertahankan keunggulan bersaing usahanya.  
Keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk. Keunggulan bersaing yang diraih dengan nilai pelanggan ketika perusahaan mengajukan penawaran yang lebih memuaskan konsumennya (customer value) dibandingkan yang ditawarkan pesaingnya.  Syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan.


Keunggulan bersaing ini sangat penting bagi suatu usaha dalam mempertahan­kan konsumen dan keberadaannya di industri terlebih dengan per­saingan yang sangat ketat seperti dalam industri makanan khususnya Restoran Cepat Saji (FastFood), seperti Mc’ Donald, Kentucky Fried Chicken dan Texas Fried Chicken.   Seperti diketahui bahwa pengunjung memiliki tujuan untuk dapat makan dengan santai dan kenyang dengan adanya konsekuensi yang dirasakan ketika makan yaitu kenyamanan di dalam dan luar restoran, menikmati makanan dengan harga yang wajar dan terjangkau serta menikmati fasilitas seperti yang ada dalam promosi restoran tersebut.   Restoran cepat saji yang mampu memenuhi nilai pelanggan (customer value) pengunjungnya yang akan memenangkan persaingan tersebut.
Pembatasan Masalah.
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :
Bagaimana peranan customer value dalam mempertahankan keunggulan bersaing restoran cepat saji

Pengertian Jasa.
Menurut Kotler (2000),  pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun.  Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dapat dikaitkan pada suatu produk fisik.
Ada beberapa faktor yang yang mendorong pertumbuhan sektor jasa, yaitu :
a.         Perubahan Demografis.  Meningkatnya harapan hidup akan menghasilkan peningkatan ukuran populasi yang jauh lebih besar.  Jumlah penduduk yang semakin banyak juga menyebabkan urbanisasi.
b.         Perubahan Sosial.  Salah satu contohnya hádala jumlah pekerja perempuan yang semakin besar.  Dengan jumlah pekerja perempuan semakin besar maka akan meningkatkan permintaan jasa yang tadinya dikerjakan oleh perempuan.  Selain itu double income juga menyebabkan permintaan jasa yang semakin meningkat.
c.         Perubahan Perekonomian. Meningkatnya spesialisasi dalam suatu perekonomian telah menghasilkan ketergantungan yang lebih besar terhadap penyedia jasa yang bersifat terspesialisasi.  Contoh, meningkatnya permintaan terhadap jasa pelayanan rumah sakit yang memiliki spesialisasi penyakit jantung.
d.        Perubahan Politik dan Hukum Internasionalisasi telah menghasilkan peningkatan dan permintaan baru akan jasa yang lebih profesional.

Karakteristisk Jasa.

Kotler (2000) menyatakan bahwa jasa memiliki empat karakterisitik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran jasa, yaitu :
a.         Tidak berujud (intangible) Jasa tidak dapat diraba, dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
b.         Tidak dapat dipisahkan (inseparability) Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan.
c.         Bervariasi (Heterogenity) Jasa sangat bervariasi sehingga sulit untuk dibuat standar.
d.        Tidak dapat disimpan. Jasa tidak dapat disimpan.

Pemasaran.

Pemasaran pada hakikatnya adalah merupakan faktor yang paling penting di dalam operasional suatu usaha.   Hal ini disebabkan karena ruang lingkup pemasaran mulai dari proses produksi sampai konsumsi.   Dengan demikian sudah mencakup kegiatan promosi, distribusi, penetapan harga, penjualan dan pembelian.   Banyak para pakar dan kalangan ekonom yang coba memberi pengertian tentang pemasaran, dari berbagai latar belakang yang dimiliki mewarnai perbedaan makna yang dikemukakan oleh masing-masing pakar tersebut.
Kotler (1997) mengemukakan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.  Sedangkan Stanton (2001)  mengemukakan, Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa baik konsumen saat ini maupun konsumen potensial. 
Berdasarkan pengertian di atas, nampaknya pemasaran mencakup berbagai aktivitas dari proses produksi sampai konsumsi.  Jadi pada prinsipnya adalah proses pengalihan  barang dan jasa dari pihak produsen kepada pihak konsumen.
Pemasaran dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Berarti produsen dalam memproduksi barang dan jasa senantiasa berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen.

No comments:

Post a Comment

Joint this blog!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...