Buku Running the Numbers: An American Self-Portrait karya fotografer terkenal, Chris Jordan, kumpulan photo-photo yang dimanipulasi secara digital, menggunakan sejumlah materi bahan daur ulang untuk menggambarkan angka-angka statistik yang mengejutkan di AS.
Photo berjudul Skull With Cigarette, 2007 98x72",
Tengkorak manusia berdasarkan lukisan Van Gogh yang menggambarkan 200.000 bungkus rokok, setara dengan jumlah orang Amerika yang meninggal karena merokok setiap enam bulan.
Photo berjudul Car Keys, 2011 60x86"
Tumpukan sampah kendaraan yang menggambarkan 260.000 kunci mobil, setara dengan jumlah gallon gas kendaraan bermotor di AS setiap menitnya.
Pernahkah kamu merasa betapa
pentingnya secarik kertas kecil yang dapat menempel di tengah buku
bacaan; Tidak mudah hilang, awet dan lekat selamanya. Ia tidak saja
sebagai pembatas tapi juga sebagai ruang untuk menampung tambahan catatan kecil
yang tidak perlu mengotori halaman buku kita. Mungkin kamu
bukan orang yang suka “penanda”, “pembatas”, “pengingat”, “pengatur”, atau
“penyontek”. Bahkan dengan banyaknya buku materi kuliah/thesis, masih
belum mengaku juga? Katakanlah kamu adalah orang dengan bakat sudah
“terorganisir”. Tapi, setidaknya pasti kamu sudah pernah melihat
orang lain menggunakan “note tempel” ini di buku-buku bahkan menempelnya di
pinggir layar komputer mereka, di pintu kulkas, di pintu masuk ruangan, dan
bisa di mana saja di sekitar perkantoran. Kalau kamu browsing
internet, kamu bisa lihat lebih banyak lagi tempat-tempat unik orang
memanfaatkan benda satu ini. Meskipun, he he he, tidak semua dari mereka
tahu apa sebenarnya nama panggilan “si kertas kecil bermanfaat yang penting dan
bisa mendadak penting bangeeet kalo tiba-tiba pindah tempat sendirian”
ini. (Apa lah arti sebuah nama, kalo kamu bisa
membelinya di toko swalayan.)
Here we go. Namanya
Post-it Note, sama dengan nama merek pertama yang membuat dan memasarkan produk ini
yaitu merek dagang perusahaan 3M dari Amerika. Produk ini
dianggap sebagai salah satu penemun penting untuk kebutuhan sehari-hari umat
manusia. Beberapa tulisan, yang saya tidak tahu siapa sebenarnya penulis
aslinya, mensejajarkannya dengan penemuan teknologi seperti oven
microwave, sinar X, Viagra, dan Ice cream cone. Itu yang dikatakan
nara sumber terdekat tulisan ini; karena nara sumber terjauh (penulis aslinya)
tidak saya ketahui.
Photo Steve Jobs kreasi fans Apple menggunakan 4.001 Post-it Note
Menurut saya, Post-it note
adalah “serendipity”, artinya ketidaksengajaan yang menyenangkan. Asal
usul benda ini karena ketidaksengajaan penciptanya. Ia dibuat tanpa
sengaja dan menjadi produk dengan fungsi yang tanpa sengaja pula. Berawal
dari fungsi yang sederhana yaitu sebagai “pembatas” dan “penanda”, sekarang
orang dapat menggunakannya sebagai media yang “gaya” untuk mengekspresikan
ide-ide kreatif mereka. Post-it project bisa berupa coret-coret puisi,
vignette, kartun, komik, scrapbooking; dan bisa menjadi semacam surat pendek
buat orang terdekat; coba saja. Sepertinya lucu juga untuk
storyboard buat yang bermimpi jadi penulis skenario film. Orang
yang “tidak lucu” bisa memanfaatkannya untuk buku lagi buku lagi; catatan
dan contekan di bulletin board masa kuliah lagi kuliah lagi.
Intinya, untuk sebuah ide, Post-it posted it. Artinya, Post-it
mendatangkan ide bagi umat manusia. Misalnya, kemarin ia
menginspirasi orang membuat karya seni instalasi berbahan post-it.
Hari ini ia menginspirasi saya dalam hal photography. Besok mungkin
ia menginspirasi orang lain lagi untuk project yang lebih fungsional.
Kelihatannya secara tidak “tidaksengaja” Post-it disasar untuk
orang yang ingin mewujudkan ide-idenya, sesuai dengan slogannya ”Post-it
Notes, produk menangkap dan meng-organisasi ide-ide.”
Mau tahu cerita selanjutnya
dari mana ide “mengorganisasi ide-ide” ini berasal ? Munculnya Post-it
Note berawal dari seorang ilmuwan senior di laboratorium penelitian perusahaan 3M
yang menemukan bahan adhesive unik pada tahun 1968. Produk lem
ciptaannya ini adalah perekat kuat tetapi tidak sampai membuatnya melekat
kuat pada barang yang ditempel sehingga barang bisa digunakan berulang kali
pada posisi yang berbeda-beda. Sebenarnya Spencer tidak tahu akan
digunakan sebagai apa produknya itu. Tapi jelas ia menginginkan lem itu
untuk barang yang tidak biasa dan bermaksud memasarkan lem itu dalam bentuk
semprotan. Dia juga berpikir tentang sesuatu yang dapat ditempelkan di dan dilepaskan dengan mudah dari bulletin board. Spencer bercerita tentang ide itu kepada orang lain untuk
mencari tahu kegunanya.Dia juga telah mencoba memberikan presentasi secara formal dan informal, namun sampai tahun kelima produknya tidak juga mendapatkan perhatian.
Spencer Silver, penemu lem adhesive untuk Post-it Note
Pada suatu hari Minggu di Tahun 1973, Arthur Fry, seorang peneliti pengembangan produk baru perusahaan 3M, yang seringkali kehilangan kertas penanda yang diselipkannya di dalam buku saat menyanyikan lagu-lagu rohani di gereja, menyadari bahwa lem yang bisa dipakai berulangkali ciptaan Spencer ini dapat digunakan untuk menahan kertas penanda (bookmark) di tempatnya dan tidak merusak ketika dilepaskan. Kemudian Fry menyampaikan idenya dan mulai bereksperimen.
Arthur Fry dengn post-it Note
Sebuah sumber lain
menuliskan: Ketika tahun 1973, setelah produk lem itu
digunakan sebagi perekat stiker, ada rekannya di perusahaan yang sama, Geoff
Nicholson, yang mempromosikan penggunaan stiker baru itu untuk dipasang
di papan pengumuman.
Geoff
Nicholson, pemasar Post-it Note
Cerita berlanjut, setelah pengembangan
produk selama bertahun-tahun termasuk memberikan sampelnya di daerah Boise,
Idaho, akhirnya produk “yang membuat catatan mudah ditempel, mudah diingat dan
mudah dilepas” ini diuji-coba kepada konsumen. Hasilnya sejumlah 90
persen konsumen yang mencoba menyatakan akan memakai produk. Dan
sejak tahun 1980 Post-it, yang kemudian menjadi produk andalan perusahaan 3M,
telah digunakan di seluruh dunia untuk keperluan kantor, sekolah, lab, perpustakaan dan rumah tangga. Silver dan Fry memenangkan penghargaan tertinggi untuk bidang penelitian. Silver bahkan dinobatkan sebagai salah satu dari 20 penemu US paten paling terkemuka. Berkat kepopulerannya, Post-it Note menjadi feature dalam beberapa film sepanjang masa. Produk serupa Post-it Note
itu kini bermunculan dari merek-merek lain yang membuatnya dalam berbagai
bentuk, ukuran, warna, dan penambahan fungsi lain. Kini dunia mengetahui
adanya “kertas catatan tempel” yang terkenal itu, tidak peduli
kalian mengetahui namanya atau tidak. Demikian, teman-teman. SLOL.
(Tulisan ini dipersembahkan kepada teman-teman kuliah dan teman-teman kantor yang belum mengetahui namanya)